Saat itu, modalnya sebesar Rp 10 juta dirasa sangat kecil untuk membeli bahan baku berupa besi dan baja. Belum lagi dia harus bisa menggaji dua orang karyawan yang membantunya. Walhasil, Gunawan hanya bisa menggarap proyek kecil-kecilan sesuai modal yang ada. Segalanya serba terbatas sampai pada tahun 2014 dia memutuskan untuk mengajukan permohonan kredit di BPR Weleri Makmur. Setelah kreditnya disetujui.
Gunawan mendapat tambahan modal sebesar Rp 30 juta. Dengan tambahan modal, Gunawan makin percaya diri untuk menggarap proyek kerja yang lebih besar. “Dulu saya hanya mengerjakan proyek kecil-kecilan. Setelah dapat bantuan kredit dari BPR WM, proyek makin banyak karena saya bisa menalangi modal untuk membeli besi dan membayar karyawan. Karena kalau ikut tender proyek dibayarnya per termin. Jadi mau tidak mau kami harus siap modal dulu,” katanya.
Gunawan mengakui, dia kerap jatuh bangun dalam menjalankan usahanya. Terlebih dengan makin banyaknya saingan bisnis, tantangan usahanya makin tinggi. “Kadang kita sudah beri harga minim, masih ada saingan yang harganya lebih minim dari produk kita,” ujarnya.
Meski demikian, Gunawan berprinsip untuk tetap jujur dalam berbisnis. Dia tidak ingin ikut-ikutan banting harga lalu memberikan material berkualitas rendah. Gunawan berkeyakinan, kejujuran seorang pengusaha berbanding lurus dengan rejeki yang akan didapatkannya. Semakin jujur seseorang, maka usahanya akan semakin meningkat. Maka, setiap kali akan mengikuti tender suatu proyek, Gunawan tidak pernah lupa membawa contoh bahan yang digunakannya. Dia ingin calon pembeli melihat bahwa tarif jasa yang ditawarkannya sesuai dengan kualitas bahan yang digunakan.“Kadang orang tidak mau tahu soal bahan. Tahunya harga murah tapi kualitas sama dengan yang mahal. Padahal ya tidak seperti itu. Barang yang rigid pasti harganya lebih mahal. Makanya saya ke mana-mana selalu bawa contoh bahan yang saya pakai,” tuturnya.
Untuk jasa pembuatan tangga berikut pemasangannya, Gunawan mematok harga Rp 450 ribu/meter. Adapun untuk rangka baja, tarifnya Rp 600 ribu/meter. Memasuki tahun kedelapan, usaha Gunawan yang berlokasi di Jalan Kali Kampar 1 nomor 13, Jagalan, Solo, berkembang cukup pesat. Pesanan dari dalam maupun luar kota terus berdatangan, hingga tak jarang dia kewalahan. Saat ini dia dibantu 5 orang karyawan tetap, dan 10 tenaga freelance. Setiap bulan, setidaknya dia mengantongi omset Rp 20 juta, di mana separuhnya merupakan laba bersihnya. Gunawan merasa beruntung telah menjadi mitra BPR WM. Baginya BPR WM telah membantu usahanya sehingga bisa maju seperti sekarang. “BPR WM sangat mempermudah usaha. Asal kita punya produk, mereka punya produk, pasti dipermudah. Di bank lain belum tentu semudah di BPR WM,” katanya. [Red]