Prestasi Di Tengah Pandemi

Pandemi covid-19 yang terjadi setahun terakhir menjadi pukulan besar untuk perekonomian nasional. Banyak bisnis gulung tikar, tak kuat menahan dahsyatnya terjangan badai pandemi. Alih-alih tumbang, BPR Weleri Makmur menunjukkan kemampuannya untuk bertahan bahkan terus bertumbuh.
Bukti pertumbuhan BPR yang dipimpin oleh Kerry Thamrim, ST ini dikabarkan oleh lembaga analis strategi perbankan dan keuangan prestisius di Tanah Air, Infobank. Tahun ini, berdasarkan analisis lembaga ini, BPR Weleri Makmur mencatatkan prestasi sebagai BPR Terbaik Nasional Peringkat 6 untuk kategori aset Rp 500 miliar hingga Rp 1 triliun.

Prestasi ini dinilai berdasarkan kinerja keuangan tahun 2020. Ada banyak aspek yang dinilai, meliputi permodalan, kualitas aset, rentabilitas, likuiditas, dan efisiensi. Dari skala 100, pencapaian skor BPR Weleri Makmur adalah 83,75 dan masuk dalam kategori Sangat Bagus.

Direktur Utama BPR Weleri Makmur, Kerry Thamrim, mengatakan prestasi ini tak lepas dari kerja keras segenap staf dan dukungan dari nasabah.
“Tentu kami sangat bersyukur kepada Tuhan, kami merasa sangat diberkati atas pencapaian ini. Bisa masuk 10 besar adalah posisi yang sudah sangat bagus, apalagi di peringkat enam nasional,” kata Direktur Utama BPR Weleri Makmur Kerry Thamrim.

Kerry menuturkan, bukan hal yang mudah untuk mempertahankan kinerja keuangan terlebih saat pandemi. Berkat kerja keras seluruh staf dan dukungan nasabah, BPR Weleri Makmur mampu menjaga kinerja dengan baik.
Bahkan prestasi tahun ini meningkat dari tahun lalu, di mana BPR Weleri Makmur berada di posisi ke-12 BPR Terbaik Nasional pada kategori yang sama untuk kinerja keuangan tahun 2019.

The Finance

Pengakuan atas kinerja BPR Weleri Makmur juga diberikan oleh majalah keuangan The Finance. Tahun ini, The Finance menganugerahi penghargaan kepada BPR Weleri Makmur sebagai Top 100 BPR Tingkat Nasional Tahun 2021.
Penghargaan ini diberikan atas kinerja keuangan yang sangat baik selama tiga tahun berturut-turut (2018-2020) untuk kategori perusahaan dengan aset di atas Rp 100 miliar.

Ini bukan penghargaan pertama yang diberikan The Finance. Tahun lalu, The Finance juga memberikan penghargaan serupa kepada BPR Weleri Makmur.
“Jadi ini seperti rapor atas kinerja WMers (Staf BPR Weleri Makmur). Puji Tuhan hasilnya sangat memuaskan dan membanggakan tetapi jangan cepat berpuas diri. Tetap perlu kerja keras dan kerja cerdas untuk terus memperbaiki kinerja supaya bisa menjadi yang terbaik,” kata Kerry.

Penghargaan yang diterima BPR Weleri Makmur tentu tak lepas dari dukungan para nasabah. Maka dengan tulus, Kerry mengucapkan rasa terima kasihnya kepada para nasabah yang hingga hari ini masih terus memberikan kepercayaan dan dukungan kepada BPR Weleri Makmur.
“Terima kasih banyak untuk segenap nasabah BPR Weleri Makmur. Kami bisa mencapai prestasi ini karena nasabah dan semoga ke depannya dapat memberikan pelayanan yang prima,” ujarnya.

Berkah Di Tengah Musibah

Lantas apa strategi BPR Weleri Makmur sehingga bisa bertahan di tengah terjangan badai pandemi? Kerry mengatakan, prinsip kehati-hatian atau prudent banking yang menjadi ruh BPR Weleri Makmur selama 32 tahun berdiri terus dihidupkan. Maka ketika OJK memberikan saran kepada perbankan untuk mempertebal likuiditas, pihaknya sangat selektif dalam penyaluran kredit baru.

Di sisi lain, Kerry meyakini bahwa pandemi tidak selamanya membawa musibah. Dia melihat selama pandemi ada sejumlah sektor bisnis yang justru omzetnya meningkat secara signifikan, misalnya mereka yang bergerak di sektor kesehatan. Maka tantangan barunya adalah mencari usaha yang bertahan saat krisis supaya kredit tetap tumbuh.

“Selama pandemi, bisnis yang menjual produk kesehatan seperti masker, hand sanitizer, rempah-rempah, meningkat sangat signifikan. Di samping itu ada perdagangan online yang omzetnya justru naik karena adanya pandemi dan PPKM. Bisnis itu yang coba kami masuki,” terangnya.

Kerry juga melihat, minat masyarakat untuk menabung justru meningkat saat pandemi. Ini terlihat dari produk tabungan andalan BPR Weleri Makmur, Tabungan Masyarakat Berhadiah (Tamasha), yang semakin diminati meski pandemi masih belum berakhir. Ini membuat pencapaian Dana Pihak Ketiga (DPK) terus meningkat.

“Dengan adanya pandemi, masyarakat makin menyadari pentingnya menyisihkan uang untuk ditabung. Mungkin mereka berpikir sebanyak apapun uang yang dimiliki jika tidak disisihkan ya akan habis juga. Sedangkan pandemi kita belum tahu akan sampai kapan sehingga mereka memilih untuk mengamankan sebagian uangnya di bank, salah satunya menabung di program Tamasha,” katanya. [LAU]