Tamasha Brio kini sudah menginjak di bulan ke-7, dimana beberapa nasabah berhasil mendapatkan hadiah tarikan dan hadiah tambahan. Di bulan ini beberapa nasabah sangat antusias, terbukti dengan banyaknya nasabah yang datang untuk mengikuti proses pengundian Tamasha Brio tahap 7.
Berikut ini daftar pemenang undian Tamasha Brio tahap 7 yang di undi tanggal 17 Oktober 2016
- Cartaz (0772) mendapatkan Cooler Box
- Meshayu Aliza Pratiwi (1554) mendapatkan Spray MOP
- Widodo Setiawan (1014) mendapatkan Blender
- Inggrid Tania Setiani (0413) mendapatkan Placemats
- Eliza Wijayanti (0097) mendapatkan Stock Pot
- Tjandra Katina (0833) mendapatkan Electric Kettle
Pemenang Hadiah tarikan: Sie Lianiwati (0070) mendapatkan uang tunai 1.000.000 rupiah (satu juta rupiah)
Selamat kepada pemenang undian tambahan dan tarikan Tamasha Brio tahap 7. Hadiah dapat diambil di Kantor pelayanan BPR Weleri Makmur pada jam operasional (Senin-Jum’at: 08:00 – 15:00 dan Sabtu: 08:00 – 12:00), untuk informasi hubungi: 1500 157.
Leave a reply
Sembilan tahun lalu, Ruswanto menjadi satu dari sekian banyak orang yang memetik keuntungan dari meroketnya harga tanaman Jenmanii dan Gelombang Cinta. Dia meraup omset mencapai ratusan juta dan memutar balik hidupnya dari seorang pensiunan menjadi seorang pebisnis tanaman hias.
Bermodal uang pesangon dari perusahaan tempatnya bekerja, mantan karyawan di sebuah televisi swasta nasional ini itu dari petani lokal. Dia berburu ke beberapa daerah untuk membeli Gelombang Cinta dengan harga rendah lalu menjualnya pada pembeli yang bersedia membayar dengan harga tinggi. Dari penjualan tanaman tersebut, Ruswanto meraih omzet hingga Rp 400 juta. Padahal modal awalnya tak sampai seperempat dari omzet. “Mungkin modal awalnya hanya sekitar Rp 50 juta,” katanya. Ketika demam Gelombang Cinta berakhir, Ruswanto terlanjur menikmati bisnis tanaman. Dengan uang hasil penjualan Gelombang Cinta, dia membeli tanah seluas 3 ribu meter persegi dan mendirikan Taman Alam Raya. Produknya diperbanyak dan divariasi, tak sekedar tanaman yang sedang booming saja, melainkan tanaman yang sekiranya dibutuhkan masyarakat. Dia juga menyediakan berbagai keperluan untuk taman seperti pot, patung dan lain sebagainya. Target pasarnya diperluas.
Tak hanya menyasar penikmat tanaman melainkan juga instansi, pengembang perumahan dan pabrik yang membutuhkan tanaman untuk mengisi taman di kompleknya. Untuk menarik pembeli, Ruswanto memilih menjual tanaman yang berbeda dari pesaingnya. Tak tanggung- tanggung, dia kerap berburu tanaman hingga ke Jakarta dan Medan, demi mendapat tanaman yang tidak dikembari penjual tanaman lain di Solo. “Saya tetap sediakan tanaman lokal yang saya beli dari petani di Kopeng dan Bandungan, karena tanaman jenis ini ada peminatnya sendiri. Kalau tanaman dari luar kota, cenderung beda dan minimalis. Tipe seperti ini banyak disukai instansi dan pengembang perumahan,” katanya
Ruswanto menyadari bahwa usahanya sangat bergantung pada cuaca. Agar tidak rugi, Ruswanto selektif memilih tanaman yang akan dijualnya. “Tanaman harus kuat dan tahan cuaca. Jadi jika musim hujan datang, tidak banyak yang mati,” ujarnya.
Untuk memperbesar usahanya, Ruswanto mengajukan bantuan modal di BPR Weleri Makmur. Meski baru pertama kali bersentuhan dengan BPR Weleri Makmur, namun Ruswanto sudah terkesan dengan pelayanannya yang cepat dan komunikatif. “Tidak susah. Petugasnya cepat dan komunikatif. Mudah- mudahan usaha saya lancar sehingga kerjasama ini berlanjut sampai nanti,” harapnya. [Red]
Leave a reply
Tamasha Brio telah memasuki bulan ke-6 dimana setiap tanggal 15 diadakan pengundian hadiah tarikan dan beberapa hadiah tambahan. Di bulan september ini, pengundian Tamasha Brio mencari 6 pemenang untuk hadiah tamabahan dan 1 hadiah tarikan. Inilah hasil pengundian Tamasha Brio Tahap 6:
Pemenang Hadiah Tambahan :
- Antony Prasetyo (0111) – Rice Cooker
- Febriany (0392) – Blender
- Lie Yoe Khong (1028) – Emergency Lamp
- Daisy Chandra (0154) – Setrika
- Beni Adi Nugroho (1667) – Setrika
- Mita Handayawati (0815) – Knife Set
Mujo Semedi (0957) – Hadiah tarikan senilai Rp. 1000.000,00
Selamat kepada seluruh pemenang pengundian Tamasha Brio tahap 6, hadiah dapat diambil di Kantor Pusat dan Kantor Cabang Utama BPR Weleri Makmur. Bagi Anda yang nomer undiannya belum keluar, jangan berkecil hati karena masih ada banyak hadiah bulan depan.
Leave a reply
Tamasha Brio sudah memasuki bulan ke-5 dan di bulan kelima ini pengundian kembali di adakan di tanggal 15.
Berikut pemenang hadiah tambahan Tamasha Brio tahap 5 :
1. No. Undian 1692 atas nama Iin Maylani
2. No. Undian 1097 atas nama Liem Kiem An Nio
3. No. Undian 1774 atas nama Sri Mulyani
4. No. Undian 1013 atas nama Widodo Setiawan
5. No. Undian 0773 atas nama Cartas
dan selamat kepada nasabah dengan No. Undian 1454 atas nama Herri Kustanto Ismojo (0301101500223) mendapatkan hadiah tarikan senilai Rp. 1.000.000,-.
Sampai bertemu lagi di pengundian Tamasha Brio tahap 6 bulan.
Leave a reply
Lagi, pengundian pemenang hadiah tarikan Tamasha Brio dilaksanakan setelah diuntur 1 minggu karena libur Hari Raya Idul Fitri. Segenap Direksi dan seluruh Karyawan BPR Weleri Makmur mengucapkan Minal Aidin Wal Faidzin Mohon Maaf Lahir dan Batin kepada seluruh Nasabah Tamasha Brio. Seperti Pengundian sebelumnya, di Pengundian tahap 4 ini mencari 1 Pemenang hadiah tarikan dan beberapa hadiah tambahan untuk nasabah yang beruntung.
Berikut daftar nasabah yang beruntung mendapatkan hadiah tambahan Tamasha Brio :
1. Muhammad Sandi (1380) mendapatkan Kompor Gas 2 Tungku
2. Alexander Hermawan PW (1557) mendapatkan Kompor Gas 2 Tungku
3. Sugiwati (0455) mendapatkan Stand Fan
4. Bagus Wibowo Cakti (1432) mendapatkan Magic Jar
dan pemenang hadiah tarikan jatuh kepada
Juli Tri Andayani (1274) mendapatkan Rp. 1.000.000,00
Leave a reply
Sabtu malam di awal Mei 2015 menjadi malam yang paling mencekam bagi para pedagang Pasar Johar. Percikan api yang muncul secara tiba-tiba dari salah satu kios menjadi biang malapetaka bagi pedagang yang menggantungkan hidupnya pada denyut Pasar Johar. Api dengan cepat merambat ke seluruh bagian pasar. Hembusan angin malam menambah kecepatan si jago merah melahap bangunan pasar beserta segala macam dagangan yang ditinggalkan para pedagang. Asap hitam tebal membumbung tinggi.
Malam itu, nyaris tak ada yang terlewat dari jilatan api. Sebagian besar kios Pasar Johar hangus terbakar, tak terkecuali kios suvenir milik pasutri Imam Sutrisno dan Dwi Ana Riyanti. Ana, sapaan Dwi Ana Riyanti, mengaku sempat terguncang setelah menerima kabar kebakaran tersebut. Tak ada waktu lagi baginya untuk menyelamatkan barang dagangan dan pesanan suvenir yang terlanjur dipersiapkan untuk diambil pelanggan keesokan harinya.
Dia juga harus merelakan hasil jerih payahnya selama dua tahun menjadi abu. Meski punya segudang alasan untuk sedih, Ana justru tak ingin terlalu lama larut dalam kesedihan dan kekalutan. Dia mengingat satu per satu pelanggannya yang telah mempercayakan perlengkapan momen sakral mereka pada Ana. Dia tak mau musibah yang dialaminya turut dialami para pelanggannya. “Saya mencoba untuk legawa lalu menghubungi pelanggan satu per satu dan saya ceritakan kepada mereka apa yang terjadi. Meski saya sendiri sedang dilanda musibah, tapi saya tidak mau mengecewakan pelanggan yang sudah mempercayai saya. Apalagi, pernikahan adalah momen penting, sekali seumur hidup. Jadi saya berusaha tetap memenuhi pesanan pelanggan. Untuk item tertentu yang barangnya sudah tidak ada, saya tawarkan suvenir pengganti kepada mereka. Alhamdulillah mereka semua mengerti,” kenangnya.
Untuk menyediakan barang pengganti untuk pesanan yang terbakar, Ana harus merogoh tabungan pribadinya. Dari tabungan itu pula, Ana dan suaminya menyewa sebuah kios baru di kawasan Bubakan, tepatnya di Jalan Sendowo, dan memulai usaha dari nol. Ana sengaja tak menempati kios sementara yang disediakan Pemerintah Kota Semarang. Itu lantaran kios tersebut tak cukup besar untuk menampung barang dagangannya. Pun lokasinya pun tidak strategis sehingga dia memilih menyewa kios di lokasi lain. Saat ini, dengan dibantu permodalan oleh BPR WM, Ana membuka toko baru di Jalan MT Haryono, berseberangan dengan Pasar Peterongan. Kios di Jalan Sendowo dikelola oleh suaminya, sedangkan Ana mengelola kios barunya. Di kios itu Ana menyediakan berbagai kebutuhan pernikahan seperti undangan, aneka macam suvenir, aksesoris, kotak hantaran pernikahan juga tasbih buatannya. Dia berharap keberadaan kios ini bisa membantu calon pembeli menjangkau usahanya. Terlebih lokasinya cukup strategis, sehingga mudah dijangkau calon pembeli dari Semarang atas.
Menjaga Kepercayaan
Untuk membantunya mengelola bisnis ini, Ana tidak mempekerjakan karyawan, melainkan memberdayakan kedua anaknya. Untuk menggarap pesanan suvenir, dia menyerahkannya pada tenaga lepas harian yang sudah lama ikut membantunya. Ana tak mau mengecewakan pembelinya sedikitpun. Menurutnya, dengan memberikan uang muka pemesanan, berarti pembeli telah menaruh kepercayaannya pada usahanya. Kualitas dan kerapian suvenir selalu diutamakan. Untuk itu, Ana selalu mengecek suvenir yang akan diserahkan kepada pembeli. Khusus untuk hantaran pernikahan, Ana mengerjakannya sendiri agar hasilnya sesuai dengan selera dan keinginan pembeli. “Kalau sudah dipercaya ya kita harus bisa menjaga kepercayaan itu. Tepat janji, dan jangan kurangi mutu produk. Ini penting untuk menjaga pelanggan, karena pelanggan juga lah yang membuat usaha saya makin dikenal orang dan maju,” ujarnya. Di kedua kios yang dikelolanya, Ana optimis dapat memulihkan bisnis dan mengganti modal yang ikut terbakar. Terlebih pasar perlengkapan pernikahan di Semarang masih terbuka lebar. Dia cukup menyediakan berbagai kebutuhan pernikahan yang dapat dipilih masyarakat dari berbagai lapisan sosial ekonomi. “Tapi kita harus selalu berinovasi dan kreatif supaya dapat memenuhi selera dan keinginan konsumen,” katanya. Kehadiran BPR WM di tengah masa sulitnya dirasa Ana sangat membantu. “Saya puas jadi nasabah di BPR WM. Prosedurnya sederhana, cepat. Suku bunga terjangkau. Pelayanannya sangat bagus. Berbeda dengan bank pemerintah. Prosedurnya lama dan terlalu bertele-tele, itu pun belum tentu lolos. Padahal kami pedagang kecil butuh modal segera untuk usaha.” [red]
Leave a reply
Pemenang Undian Tamasha Tahap 2 yang diundi hari senin, 16 mei 2016.
Pemenang Hadiah Tarikan : Nomer undian 1104 atas nama Benedictus Lionel K Beneficiary Benediktus Fajar K
Selamat kepada Pemenang Hadiah Tarikan, hadiah dapat diambil di Kantor BPR Weleri Makmur terdekat.
Leave a reply
Meninggalkan zona nyaman sebagai karyawan demi menjajal peruntungan di dunia usaha bukanlah pilihan yang mudah bagi Tri Meiyanti. Tak heran, ibu satu anak ini butuh waktu dua tahun untuk memantapkan keputusannya meninggalkan karir yang sudah 15 tahun dijalaninya setelah resmi mengundurkan diri dari sebuah bank asing ternama, Yanti, demikian Tri Meiyanti akrab disapa, didukung sang suami untuk memulai bisnis merangkai seserahan dan suvenir pernikahan. Awalnya, bisnis ini dipilih agar Yanti memiliki kesibukan di rumah. Lagipula, Yanti menyukai kegiatan rangkai-merangkai mahar dan seserahan.
Memanfaatkan garasi rumahnya, Yanti mulai membuat contoh seserahan. Foto seserahan buatannya dipromosikan di website miliknya, www. omahmanten.com. Dari pemasaran secara online, pesanan mulai berdatangan. Sembari mengerjakan pesanan, Yanti berinisiatif untuk menyewa sebuah ruko di kawasan Banyumanik, Semarang. Selain sebagai ruang pamer dan tempat berproduksi, ruko ini juga digunakan Yanti untuk melihat respon masyarakat terhadap bisnisnya.“Ternyata responnya bagus dan membuat saya makin yakin, bisnis ini ada prospeknya,” kata wanita kelahiran Semarang, 29 Mei 1970 ini.
Meski bisnisnya cukup menjanjikan, tak berarti perjalanan usaha Omah Manten terus mulus. Tiga tahun pertama adalah masa terberat bagi Yanti. Tak sekali Yanti merasakan jatuh bangun dalam menjalankan usahanya. Saat sedang putus asa, ia kerap berpikir untuk kembali menjadi karyawan. “Saat itu saya merasa sendiri. Jatuh bangun dan segala hal yang menguras pikiran saya rasakan sendiri. Tapi setelah bergabung dalam sebuah komunitas dan bertemu pengusaha lainnya, ada banyak hal yang bisa kami bagi bersama. Sharing pengalaman teman lain itu sangat membantu saya dalam memompa motivasi dan meyakini langkah yang saya pilih,” tuturnya. Dan benar saja. Memasuki tahun keempat, Yanti mulai terbiasa pada goncangan dan menikmati usahanya ini. “Sekarang saya menyesal, kenapa enggak resign dari dulu dan menekuni bisnis ini lebih awal. Ternyata bekerja di kantor itu mengungkung kita. Sedangkan dengan wirausaha, membuat kita belajar banyak hal dan menjadikan kita orang yang lebih berkembang,” ujarnya. Tak ingin terus-terusan terbeban biaya sewa ruko, Yanti dibantu BPR WM, membeli sebuah rumah di Jalan Waru Raya nomor 86. Di rumah ini, Yanti memproduksi sekaligus memajang aneka hantaran, seserahan dan suvenir pernikahan buatannya.
Demi memenuhi kebutuhan modal saat pesanan membludak, Yanti mengandalkan fasilitas pinjaman dari BPR WM. “Saya sangat terbantu oleh BPR WM dalam mengembangkan usaha. BPR WM tidak hanya menyediakan dana pinjaman, tapi juga berperan sebagai financial advisor. Karena kebutuhan modal saya biasanya bersifat periodik, jadi setiap ada rencana pinjaman, saya selalu diarahkan memilih pinjaman yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan bayar saya,” terangnya.
Menilik segala perjuangannya dari awal hingga Omah Manten telah berkembang seperti sekarang, menurut Yanti itu tak lepas dari kegigihan dan semangatnya untuk terus bertahan. Kepada para pengusaha yang tengah merintis bisnisnya atau yang tengah dilanda kesulitan dalam mengembangkan bisnis, Yanti berkenan berbagi kunci kesuksesannya. Kunci pertama, adalah membangun usaha yang berawal dari hobi.“Kedua, harus langsung berdiri ketika jatuh. Apalagi di tahun- tahun awal pasti banyak jatuhnya. Jatuh itu biasa, tapi kita harus langsung berdiri. Agar lebih semangat, ikutlah komunitas yang bisa saling sharing pengalaman dan memotivasi. Itu sangat berguna supaya tidak merasa berjuang sendiri,” sarannya. [Lau]
Leave a reply
Tepat tanggal 21 April ini, kita warga negara indonesia memperingati hari Kartini. Sosok perempuan dengan upayanya memperjuangkan kesejajaran kedudukan wanita dengan laki-laki. Tokoh yang sangat inspiratif ini menjadi penggugah semangat kita semua, khususnya kaum wanita bahwa semua warga mempunyai hak dan kedudukan yang sama.
BPR WM ikut menyemarakkan hari Kartini ini dengan memperlombakan karyawan untuk memakai baju adat sebagai pengingat akan tokoh yang kita jadikan inspirasi tersebut.
Dari hasil lomba pakaian adat terbaik, akan diambil 3 pemenang untuk mendapatkan uang pembinaan. Dan Selamat untuk bapak Karno yang berhasil menjadi Juara 1 pakaian adat terbaik 2016.
Leave a reply
BPR WM telah selesai menyelenggarakan acara “Pengundian tahap 1 Tamasha Brio” yang bertempat di Gedung Dewa Ruci Semarang, minggu 17 april 2016. Acara ini dapat dikatakan sukses karena lebih dari separuh Nasabah Tamasha hadir untuk mengikuti pengundian pertama ini.
Setelah acara pengundian kemarin, setiap bulannya akan diadakan pengundian untuk mencari satu orang pemenang untuk hadiah tarikan. Semoga saja nomer undian Anda keluar dibulan berikutnya.
Leave a reply