Ketahui Perbedaan Kredit Baik dan Kredit Buruk

 

Harus Anda ketahui ada kredit baik, ada juga yang buruk. Sayangnya, terlalu banyak orang yang terlanjur memberikan stigma buruk terhadap kredit. Mereka merasa tidak bisa hidup nyaman ketika punya hutang.

Mungkin Anda juga mempunyai anggapan yang sama. Perluas wawasan agar Anda bisa melihat dengan perspektif lebih luas lagi mengenai kredit.

 

Perbedaan Kredit Baik Dan Kredit Buruk

Mudah sekali untuk membedakan mana kredit yang baik dan mana yang buruk. Setidaknya ada dua hal yang bisa dijadikan patokan.

 

  1. Level Pentingnya

Anda harus bisa membedakan dulu apa itu kebutuhan dan apa itu keinginan. Contoh sederhananya seperti ini. Mana yang Anda anggap kebutuhan, rumah atau kendaraan bermotor.

Tentu saja setiap orang bisa mendifinisikan sendiri apa itu kebutuhan dan apa itu keinginan. Namun, ada hal umum yang menjadi kesepakatan bersama jika rumah adalah kebutuhan.

Meskipun demikian, kebutuhan itu berada di level yang berbeda. Rumah dianggap sebagai kebutuhan yang paling penting atau paling primer. Maka dari itu, kredit atau hutang untuk membeli barang sangat penting seperti rumah itu disebut sebagai kredit baik.

 

  1. Urgensi

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, ada beberapa hal yang penting. Namun, untuk memastikan Anda melakukan hutang yang baik atau tepat, harus dilihat juga urgensinya. Tanyakan kepada diri Anda apakah Anda butuh secepatnya atau tidak. Jika itu barang yang sangat penting dan harus Anda miliki sekarang juga, silakan Anda berhutang.

Jika Anda masih bertanya apa itu kredit buruk, itu adalah kredit barang sekunder yang tidak begitu penting dan kebutuhannya tidak begitu urgen. Contohnya saja Anda hutang kendaraan yang nilainya semakin menurun. Berbeda dengan rumah atau tanah yang selain penting juga memiliki nilai yang cenderung bertambah.

Jadi, sudah jelas kan apa perbedaan antara kredit baik dan kredit buruk?

 

Mengenal Apa Itu Hutang Produktif

Seharusnya, setiap orang berhutang untuk hal yang produktif. Dengan demikian, mereka tidak lagi mengeluh dengan bunga bank dan lain sebagaiya.

Apa itu hutang produktif? Ini adalah hutang yang bisa digunakan untuk hal-hal yang bisa mengembangkan uang. Contohnya saja berhutang untuk membangun sebuah usaha atau berhutang untuk membeli barang yang nilainya cenderung naik seperti tanah dan emas. Itulah hutang produktif.

Sayangnya, kebanyakan orang berhutang untuk hal-hal yang sifatnya konsumtif. Bukannya bertambah tapi justru menyusut. Boleh saja hal tersebut dilakukan asalkan tidak membebani finansial. Harus diperhatikan antara pemasukan dengan pengeluaran. Dengan demikian, tidak ada resiko hutang atau gagal bayar.

Meskipun demikian, tidak semua hutang produtif itu baik. Ada juga orang yang berhutang untuk membuat sebuah usaha namun perhitungannya meleset. Usahanya tidak jalan sehingga ia gagal membayar hutang. Jadi, harus dihitung matang-matang sebelum berhutang. Dan pastikan Anda melakukan hutang atau kredit baik.